
“Al Qaeda menyembunyikan sebuah bom nuklir di Eropa dan akan diledakkan bila Osama bin Laden tertangkap atau tewas,” demikian bunyi dokumen tersebut.
Bukan cuma bom nuklir, tapi Al Qaeda juga berencana memakai bom kimia. “Abu al-Libbi punya informasi tentang ini.” Abu Faraj al-Libbi (40), adalah kepala operasi Al Qaeda yang ditangkap pada 2005 setelah tinggal setahun di Abbottabad, kota tempat Osama disergap.
Pemerintah AS sendiri tak peduli dengan ancaman serangan balas dendam dari para pendukung Osama. Kemarin, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan peringatan keras kepada kaum Taliban di Afganistan. “Anda tak bisa menunggu kami keluar (menyerang). Anda tak akan bisa mengalahkan kami,” kata Hillary. Dia meminta Taliban segera meninggalkan Al Qaeda dan masuk ke proses politik.
Pemeritah AS memang terus mewaspadai aksi balasan pascaterbunuhnya Osama. Pasalnya masih ada sejumlah gembong teroris yang belum tertangkap. Biro Penyelidik Federal (FBI) melansir setidaknya masih ada 10 teroris yang diburu pemerintah AS, termasuk Ayman al-Zawahiri (59). Ayman adalah orang nomor dua di Al Qaeda setelah Osama bin Laden. Dokter bedah ini punya beberapa nama samaran, seperti Abu Muhammad, Abu Fatima, dan Abu Abdallah. AS menghargai kepalanya sama dengan kepala Osama yakni 25 juta dollar AS.
Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) belum menengarai adanya ancaman balas dendam dari kelompok radikal di Indonesia pascatewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden. Meski demikian, Kepala BIN Sutanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, menyatakan Indonesia tetap waspada karena beberapa aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia berkaitan dengan jaringan kelompok Al Qaeda.
“Tentu kita waspadai karena kita melihat yang lalu ada kaitannya dengan gerakan Al Qaeda. Harus diwaspadai karena di sini ada ‘link’-nya,” ujarnya.
Sampai saat ini, Sutanto mengatakan, keberadaan Umar Patek di Pakistan masih belum diselidiki kaitannya dengan Osama Bin Laden yang ditemukan dan ditembak mati oleh tentara AS di negara tersebut. “Ini masih dalam penyidikan tentunya,” ujarnya.
Menurut Sutanto, Umar Patek saat ini masih berada di Pakistan dan masih harus menunggu beberapa tahap pembicaraan dengan otoritas Pakistan agar bisa dibawa pulang ke Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan di blog saya yang sangat sederhana dan amburadul ini,untuk mempermudah anda mengomentari silahkan pilih ANONYMOUS pada pilihan (Beri komentar sebagai).